BOBOTOHNEWS.COM — Efektivitas jadi salah satu kunci keberhasilan Persib Bandung melaju ke Final Championship Series Liga 1 dan kini selangkah lagi merebut gelar juara. Persib di tangan Bojan, bermain jauh lebih efektif dan tidak mengutamakan penguasaan bola.
Hadirnya Bojan Hodak sebagai pelatih Persib yang menggantikan Luis Milla pada awal musim 2023/2024, membawa perubahan pada gaya bermain tim. Filosofi sepakbola modern yang menekankan pressing ketat dan mempersempit ruang gerak lawan kini jadi andalan Persib Bandung.
Persib menunjukkan efektivitas dalam bermain di pertandingan terakhir saat melawan Madura United pada leg pertama Final Championship Series, Minggu (28/5). Di laga itu, itu Persib menang dengan skor telak 3-0 lewat gol Ciro Alves dan brace David da Silva.
Persib benar-benar bermain efektif di laga final leg 1 kemarin. Berdasarkan catatan statistik, Persib kalah dalam hal penguasaan bola dengan hanya menguasai 39 persen berbanding 61 persen dari Madura United. Gol kedua dan ketiga Persib terjadi pada momentum Madura sedang berupaya mengejar ketertinggalan.
Sepanjang musim ini, Persib adalah tim yang tidak begitu mengandalkan penguasaan bola. Menurut catatan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Persib berada di peringkat kedelapan tim dengan penguasaan terbaik pada gelaran Liga musim ini.
Meski kalah penguasaan bola, Persib mampu membuat 7 tembakan berbanding 2 dari Madura. Laga ini juga seakan menjadi pembuktian bahwa lini belakang Persib bisa juga tampil impresif, terutama dua palang pintu mereka Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez.
Pada laga itu, Nick membuat 2 tekel, 1 intersep dan 1 clearances. Sementara Alberto melalukan 2 tekel, 2 intersep dan 2 clearances. Henhen Herdiana dan Rezaldi Hehanusa juga patut dipuji karena mampu menjaga sisi flank dengan baik dan ikut membantu penyerangan.
Efektivitas bermain yang diperagakan Persib diakui caretaker Madura United, Rakhmat Basuki. Basuki menyebut anak asuhnya telah menerapkan skema yang dia inginkan dengan bermain menyerang. Namun Persib kata Basuki bermain sangat efektif dan layak memenangkan pertandingan.
“Tentunya bukan hasil yang kami inginkan, tapi pemain sudah berusaha dengan sangat baik, kita mendominasi permainan di babak pertama, kita kehilangan momentum, hingga akhirnya di babak kedua Persib bisa keluar dari tekanan,” kata Basuki usai laga melawan Persib.
“Mereka melakukan sepak bola yang sangat efektif dan kami gagal mengantisipasi itu. Jadi ya kami harus mengakui bahwa malam ini memang Persib bermain dengan sangat baik,” lanjutnya.
Bukan kali ini saja Persib kalah dalam penguasaan bola. Pada pertandingan leg pertama Semifinal Championship Series melawan Bali United yang berakhir imbang 1-1, Persib juga kalah soal urusan ball possession.
Dalam pertandingan yang digelar lapangan Bali United Training Center (BUTC), Selasa (14/5), Bali United memiliki penguasaan bola hingga 58 persen berbanding 42 persen milik Persib.
Termasuk di pertandingan leg kedua yang dimenangkan Persib 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu (18/5). Saat itu Persib kalah penguasaan bola dari Bali United dengan angka 39:61.
Bagi Bojan Hodak, penguasaan bola bukan lagi jadi hal yang paling penting dalam suatu pertandingan. Yang terpenting dalam pertandingan sepak bola kata dia adalah membuat peluang dan mencetak gol. Bahkan menurutnya penguasaan bola hanya penting untuk permainan anak-anak.
“Apakah penguasaan bola itu penting? Saya hanya bertanya. Apakah memainkan bola oleh empat pemain belakang itu penting? Yang terpenting adalah gol, peluang dan tembakan,” kata Bojan, Rabu (15/5).
“Penguasaan bola itu penting untuk anak-anak di bawah 12 tahun karena itu jadi latihan untuk melakukan operan dan mengarahkan bola pada target. Tapi di sepakbola profesional, yang penting bagaimana caranya untuk menang, tidak ada yang lain,” tegasnya.
Selain penguasaan bola, Bojan Hodak juga membuat transisi para pemain Persib menjadi lebih cepat dan rapih. Itu terbukti dari beberapa gol yang diciptakan David da Silva cs, berawal dari serangan balik cepat.
“Bisa dilihat bahwa serangan balik adalah bagian dari permainan dan kalian harus tahu ada lima situasi di pertandingan. Ketika lawan menguasai bola, ketika tim sendiri menguasai bola, transisi bertahan, transisi menyerang dan set piece. Jadi tim harus bagus dalam lima situasi itu,” tutup Bojan.