BOBOTOHNEWS.COM: Dalam dua musim terakhir, Persib berhasil mendominasi kompetisi level tertinggi nasional dengan menjadi juara back to back. Itulah salah satu alasan gelandang Tim Nasional Indonesia, Thom Haye mantap memilih Persib sebagai tempat berlabuh.
“Itu merupakan salah satu alasan saya mengambil keputusan bergabung. Di dua musim terakhir tentu saja tahta juara milik Persib. Persib juga memiliki ambisi besar untuk lebih baik lagi di kompetisi Asia,” ujar Haye dalam sesi wawancara, Rabu (3/9/2025).
Selain berharap bisa berkontribusi mempertahankan trofi juara kompetisi domestik, Haye juga sangat berambisi membawa Persib untuk berkibar di kompetisi Asia. Seperti diketahui, setelah menyingkirkan Manila Digger, Persib akan tampil AFC Champions League Two 2025/26.
Punya target tinggi, pemain yang dijuluki “Profesor” ini pun siap beradaptasi dengan cepat dan membangun chemistry bersama pemain lainnya.
“Jadi, kami harus bersama sebagai satu tim. Mempersiapkan semua dengan sebaik-baiknya. Tahap demi tahap kita harus lebih baik,” katanya.
Sebelumnya, Thom Haye mengaku sangat senang bisa bergabung dengan Persib. Haye yang dikontrak untuk dua musim ke depan sudah tidak sabar untuk segera bermain dan memberikan kontribusinya bagi Maung Bandung.
Bersama Persib, pemain yang mantap dengan nomor punggung 33 ini pun siap menggapai prestasi terbaik di Super League dan AFC Champions League Two 2025/26.
“Setelah berdiskusi bersama orang-terdekat, kerabat dan keluarga, saya memutuskan untuk mengambil langkah ini. Persib adalah tim besar dengan fanatisme Bobotoh yang luar biasa. Saya tentunya bangga menjadi bagian dari Persib,” ungkap Haye.
Tak hanya itu, Haye pun sangat takjub dengan antusiasme Bobotoh yang dinilainya telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat.
“Saya tahu banyak. Saya selalu mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, kompetisinya, dan sudah mengenal beberapa pemain. Tentu bukanlah hal sulit untuk mengenal PERSIB. Sebelum resmi pun banyak Bobotoh yang mengirimi saya pesan di media sosial. Itu adalah sebuah keindahan, gairah dan fanatisme yang luar biasa,” katanya. (*)
